Covid-19 & Passive Income

Pandemi di Seluruh Dunia

Virus Covid-19 sudah menjadi pandemi dan tidak ada 1 negara pun yang kebal terhadap serangan virus ini. Pada saat artikel ini ditulis, Italia sudah menerapkan lock down di tingkat negara dan Amerika Serikat sudah menempati posisi ke-3 jumlah yang positif Covid-19.

Syukurnya Indonesia belum di-lock down. Itu berarti perekonomian masih bisa bergulir, walaupun pelan.

Imbas ke Perekonomian

Para pengusaha yang bergerak di bidang retail banyak yang mengeluhkan turunnya omzet penjualan. Bahkan ada yang sudah nol belakangan ini. Mereka pada bingung bagaimana caranya membayar gaji karyawan dan menutupi biaya sewa / overhead perusahaan lainnya.

Bagi yang self employed yang terkena dampak, pasti juga berimbas langsung ke pendapatan bulanan mereka. Syukur-syukur kalau mereka sudah punya pendapatan sampingan. Kalau tidak, dapur mereka beresiko untuk tidak ngebul.

Solusi

Apakah ada solusinya? Tentu saja ada. Solusinya adalah passive income. Dalam kondisi seperti ini, mempunyai passive income sangatlah penting. Anda dipaksa untuk tidak bekerja. Pada saat Anda tidak bekerja, apakah dapur tetap ngebul? Apakah anak istri tetap bisa makan? Kalau sudah punya passive income, tentunya pertanyaan itu bisa dijawab dengan Ya secara mantap.

Bagi perusahaan tentu saja berlaku hal yang sama. Saat kantor Anda terpaksa ditutup dan semua karyawan bekerja dari rumah, tentunya produktifitas ikut turun. Apalagi kalau industri Anda yang terdampak langsung, seperti Event Organizer, travel agency dan sebagainya. Lebih genting lagi untuk segera memiliki passive income bagi perusahaan Anda.

Bagi yang belum mempunyai alternatif pilihan passive income, silakan pelajari TRFX. Siapa tahu cocok sebagai sumber pendapatan Anda sambil sama-sama kita berdoa agar pandemi Covid-19 ini cepat berlalu.

Trading vs Investing

Kalau saya sebut kata “Saham” atau “Forex”, apa yang terbersit di kepala Anda? Kemungkinan Anda langsung terpikirkan kata “Investasi”, betul?

Nah, di artikel kali ini, saya akan membahas tentang cara lain untuk mendapatkan profit dari saham atau forex, yaitu: Trading. Serta apa untung rugi antara kedua cara ini.

Definisi

Anda disebut melakukan investasi apabila Anda membeli sebuah saham atau mata uang dan memegang posisi itu dalam waktu cukup lama. Umumnya dalam satuan bulan atau bahkan tahun.

Sedangkan Anda disebut trading apabila Anda mengambil posisi jual/beli suatu saham atau mata uang dalam waktu yang relatif pendek. Setelah itu Anda lepas lagi untuk merealisasikan keuntungan (atau kerugian). Satuan waktu ini bisa berkisar beberapa hari, beberapa jam atau bahkan beberapa menit. Tergantung dari teknik trading yang Anda pakai.

Trend untuk Take Profit

Bila Anda melakukan investasi, Anda hanya bisa mendapat keuntungan kalau trend harganya naik. Sehingga Anda mengharapkan bisa menjual saham/mata uang Anda dengan harga yang lebih tinggi dari harga saat Anda beli.

Sebaliknya, sistem trading pada umumnya (tergantung dari broker yang Anda pakai), memungkinkan Anda untuk beli saham bila Anda mengharapkan harga naik, atau jual saham bila Anda mengharapkan harga turun.

Konsep ini agak aneh. Bagaimana Anda bisa jual sesuatu yang tidak Anda miliki. Penjelasan sederhananya adalah seperti ini. Saat Anda ambil posisi jual, broker Anda ‘meminjami’ saham atau mata uang tersebut ke Anda. Saat Anda lepas posisi tersebut, Anda harus beli saham/mata uang yang sama untuk mengembalikannya ke broker.

Ini adalah kelebihan dari Trading dibandingkan Investing.

Leverage

Kelebihan kedua dari Trading dibandingkan investing adalah para trader bisa menentukan rasio leverage trading Anda. Jadi kalau Anda memilih leverage 1:100, berarti bila modal Anda Rp. 1 juta, Anda bisa buka posisi hingga maksimal 100 juta.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Lagi-lagi kembali ke broker yang Anda pakai. Bila trading Anda menggunakan leverage, maka broker Anda sebetulnya sedang memberikan pinjaman modal ke Anda. Pinjaman ini tidak gratis. Apabila posisi Anda terbuka melewati hari, maka akan dikenakan bunga, alias swap.

Mengenai Swap, untuk forex sedikit unik. Karena mata uang yang kita ambil posisinya berupa 1 pasang, maka kita akan dapat bunga yang kita jual dan bayar bunga untuk mata uang yang kita beli. Dengan kata lain, swap-nya bisa positif maupun negatif karena bunga masing-masing mata uang berbeda-beda.

Dengan leverage, pergerakan 1% saja bisa membuat Anda untung 100% bila menggunakan leverage 1:100. Namun hati-hati. Leverage bukan hanya memperbesar potensi keuntungan, namun juga memperbesar resiko kerugian Anda.

Ini adalah keuntungan Trading dibandingkan Investing. Bila Anda investasi, faktor leverage ini tidak bisa Anda nikmati. Anda tidak bisa menggunakan leverage untuk investasi jangka panjang karena hal ini akan membuat bunga yang harus Anda bayar sangatlah besar.

Skill

Dua faktor di atas merupakan keuntungan di trading. Namun untuk bisa menikmati keuntungan di atas, pengetahuan dan ketrampilan Anda untuk trading harus tinggi. Anda perlu tahu analisa teknikal & fundamental. Candle chart, sinyal-sinyal, dan berbagai analisa teknis harus Anda kuasai.

Tanpa segala kemampuan tersebut, bila Anda nekad untuk terjun ke dunia trading, niscaya kerugian yang akan Anda dapati.

Nah, hal ini berbeda dengan investasi. Bila Anda awam dengan dunia investasi, Anda tinggal minta nasihat dari pakar, lalu ikuti saran tersebut untuk membeli saham/mata uang tertentu.

Misalkan: untuk saham-saham blue chip, kalau Anda pegang dalam jangka panjang, niscaya pasti akan dapat keuntungan yang besar. Begitu pula untuk forex. Kalau Anda tidak paham mata uang asing, beli saja emas. Itu adalah investasi yang paling aman yang bisa Anda miliki dalam jangka waktu panjang.

Dengan kata lain, tanpa pengetahuan & ketrampilan yang tinggi pun Anda bisa mendapatkan keuntungan di dunia investasi.

Waktu

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, melakukan investasi membutuhkan waktu yang sangat panjang. Jadi Anda tidak perlu disibukkan untuk mengecek investasi Anda.

Berbeda dengan trading. Kalau Anda mau untung di trading, Anda harus memantau pergerakan harga setiap saat untuk menentukan waktu masuk & keluar yang tepat. Terlalu cepat atau lambat akan mempengaruhi keuntungan yang akan Anda dapati.

Bagi yang profesinya bukan trader profesional, tentu saja hal ini akan mengganggu pekerjaan Anda (bila Anda lakukan di jam kerja) atau jam tidur Anda (bila Anda lakukan di malam hari).

Dari segi waktu, investasi memberikan tingkat stress yang lebih rendah.

Kebaikan dari 2 Dunia

Kalau dilihat dari 4 faktor di atas, sepertinya antara trading & investing skor-nya sama, yaitu 2 vs 2. Lalu Anda yang bukan profesional di bidangnya, tapi ingin ikut menikmati keuntungan dari dunia saham/forex, apakah ada caranya?

Tentu saja ada. Di dunia saham ada yang namanya reksa dana, di mana ada perusahaan yang mengumpulkan dana masyarakat, lalu diserahkan ke Manajer Investasi untuk diperdagangkan. Para investor akan menikmati keuntungan (atau kerugian) dari setiap transaksi.

Anda juga bisa menyewa trader profesional untuk memperdagangkan dana Anda dengan sistem bagi hasil. Tentu saja ada resikonya bila trader tersebut mengalami kerugian. Dalam situasi seperti itu, tentu saja modal Anda akan tergerus atau bahkan habis.

Untuk mengantisipasi kerugian akibat trader Anda kalah, pertimbangkan untuk mencari investasi yang trading-nya di-hedge, alias diasuransikan. Jadi setiap kali kalah, modal Anda tidak tergerus, tapi dikembalikan lagi seperti semula oleh asuransi tersebut.

Penutup

Dunia saham & forex mengandung potensi keuntungan yang sangat besar. Pahami & manfaatkan dengan baik. Kenali resikonya dan hanya masuk apabila Anda siap untuk menerima kondisi terbaik maupun terburuk.

Semoga artikel ini bisa membantu Anda memiliki passive income.

Profit vs Capital Gain

Bukan Profit

Ada teman yang cerita ke saya: “Saham perusahaan XYZ yang saya beli lagi profit nih. Naik xx%”. Lalu saya tanya ke dia, apakah profit itu bisa Anda nikmati? Dia bilang: “nggak lah, kan terus digulung”.

Nah, dari situ saya sadar bahwa teman saya ini merancukan antara profit dan capital gain dari investasi.

Definisi Capital Gain dari google translate adalah: “sebuah profit yang didapat dari penjualan property atau investasi Anda”. Dengan kata lain, profit dari capital gain baru akan terealisasi kalau Anda menjual/melepas investasi Anda.

Sedangkan profit adalah segala uang yang Anda terima dari investasi Anda sambil Anda tetap memiliki investasi tersebut. Anda mempunyai pilihan untuk menikmati uang tersebut atau diinvestasi ulang.

Untuk memperjelas perbedaan ini, mari kita bahas beberapa investasi umum di Indonesia yang kelihatannya seperti profit, tapi sebetulnya adalah capital gain.

Saham

Seperti cerita di atas, saat harga saham yang Anda pegang naik, Anda belum untung. Itu adalah capital gain. Anda baru untung setelah Anda jual saham tersebut.

Tetapi hal yang berbeda bila Anda bukan invest, melainkan trading. Jadi Anda jual beli saham. Anda beli saham saat harga rendah dan jual saat harga tinggi.

Tergantung broker yang Anda pakai, Anda juga bisa mengambil keuntungan dengan short / sell dengan cara mengambil posisi Sell saat harga tinggi dan lepas di harga yang lebih rendah.

Dalam hal ini, Anda sudah bukan lagi investor, tapi trader. Mengenai perbedaan antara trading & investasi akan kita bahas di artikel yang berbeda.

Anda sebetulnya bisa mendapatkan profit dari saham, yaitu pada saat perusahaan yang Anda beli sahamnya membagikan deviden. Tapi pada umumnya deviden hanya dibagikan setahun sekali. Bahkan ada perusahaan yang tidak membagikan deviden dengan alasan tertentu.

Property

Di property juga ada banyak yang salah kaprah mengenai keuntungan yang di dapat. Bahkan ada kutipan dari Robert Kiyosaki yang terkenal: “You make money when you buy, not from sell”. Artinya kalau mau beli properti, harus cari harga yang miring, biar bisa dijual dengan harga tinggi.

Anda bisa dapat profit dari property bila property tersebut Anda sewakan. Uang yang Anda dapatkan dari sewa (baik bulanan maupun tahunan) betul adalah profit dari property.

Reksa dana

Reksa dana atau mutual fund adalah instrumen investasi di mana uang investor dikumpulkan untuk dikelola oleh seorang / sebuah perusahaan yang disebut sebagai Manager Investasi.

Yang Anda dapatkan dari reksa dana pada dasarnya hanyalah Capital gain. Yang artinya: Anda baru bisa nikmati keuntungan kenaikan harga per unit yang Anda miliki pada saat Anda jual.

Bahkan untuk produk reksa dana yang menjanjikan “Pendapatan tetap” pun sama saja. Mereka pada dasarnya hanya menjanjikan “Capital gain” yang tetap, bukan profit yang tetap.

Berbeda dengan saham, Anda tidak akan mendapatkan deviden dari investasi reksa dana Anda.

Deposito

Uang yang Anda taruh di deposito akan menghasilkan bunga. Bunga ini masuk dalam kategori profit. Untuk investasi jenis ini, Anda tidak mendapatkan Capital Gain, kecuali mata uang yang Anda simpan di deposito mengalami kenaikan kurs.

Logam Mulia

Emas atau logam mulia juga merupakan salah satu investasi favorit di Indonesia. Namun berdasarkan definisi di atas, Anda tidak mendapatkan profit dari kenaikan harga emas, kecuali Anda jual.

Sekali Anda jual, Anda sudah tidak bisa menikmati kenaikan harga emas di masa yang akan datang lagi.

Mana Yang Lebih Baik

Tidak ada yang salah dengan capital gain. Capital gain cocok untuk Anda yang sudah mempunyai cash flow stabil untuk membiayai kebutuhan sehari-hari Anda. Mencari capital gain yang besar cocok untuk investor jangka panjang, alias yang mempunyai nafas marathon.

Warrent Buffet adalah jenis investor yang mencari capital gain yang besar dalam jangka waktu yang sangat panjang.

Untuk investor pemula yang nafasnya masih dari bulan ke bulan, ada baiknya Anda mencari investasi yang bisa memberikan profit paling tidak bulanan. Syukur-syukur juga bisa mendapatkan capital gain.

Dengan demikian, investasi Anda bisa dijadikan sebagai passive income dan menggantikan active income Anda.

Bisnis Anti Bangkrut

Baru-baru ini saya membaca artikel dengan judul “Gelombang PHK Perusahaan Raksasa Dunia”. Nama-nama besar, baik di dunia perbankan maupun teknologi muncul di daftar tersebut. Pertanyaan yang timbul dalam hati saya adalah: Kok bisa perusahaan besar seperti itu melakukan PHK besar-besaran?

Tapi kalau dipikir-pikir lagi, sebetulnya hal itu tidaklah aneh, kalau kita memahami prinsip keuangan.
Mari kita lihat model cash flow dari sebuah perusahaan pada umumnya.

Arus uang masuk dari penjualan, lalu keluar untuk membayar gaji, sewa, dan biaya operasional lainnya. Kalau ada hutang, juga sekalian dibayar.

Nah, kita tahu bahwa penjualan sama seperti panen, ada musimnya. Agak naif bila kita berpikir bahwa setiap saat penjualan perusahaan akan terus stabil. Yang membuat sebuah bisnis bangkrut adalah kondisi di mana pendapatan lebih rendah dari pengeluaran.

Jadi pada saat penjualan sedang turun, cara paling mudah untuk menghindari bangkrut adalah memangkas biaya. Biaya apa yang paling mudah dipangkas? Tentu saja gaji karyawan. Itu sebabnya, di masa krisis/resesi, gelombang PHK sangat lazim terjadi, bukan hanya di perusahaan besar, tapi juga perusahaan kecil.

Apakah fenomena ini tidak ada antidote-nya?
Sebetulnya ada. Solusinya adalah dengan memiliki passive income. Istilah passive income memang tidak lazim terdengar di dunia bisnis. Namun istilah ini sangat populer di bidang personal finance. Salah satu orang yang memopulerkan istilah ini adalah Robert Kiyosaki.

Gambar di atas mengilustrasikan konsep dari passive income.

Konsep passive income ini adalah kita menginvestasikan aset kita agar menghasilkan profit. Bila profit yang kita hasilkan setiap bulan bisa menutupi overhead perusahaan, maka niscaya perusahaan tersebut tidak akan pernah bisa bangkrut. Jadi tanpa penjualan pun, perusahaan itu tetap bisa bertahan.
Setiap sen penjualan yang terjadi langsung akan menjadi profit.

Apakah ada investasi yang bisa menghasilkan profit untuk menutupi biaya operasional perusahaan? Ya, ada. Nama investasi itu adalah TRFX.

Mari, bergabunglah menjadi bisnis anti bangkrut. Investasikan dana perusahaan Anda sehingga profitnya bisa digunakan untuk membayar biaya operasional bulanan perusahaan Anda. Sehingga bisnis Anda akan bisa melewati badai krisis sehebat apapun.

Dana Pendidikan Anak Yang Kuliah Di Luar Negeri

Saya masih ingat ketika akhir tahun 1997, di mana kurs USD melonjak drastis dari yang hanya Rp. 2000-an, langsung tiba-tiba naik jadi 5.000-an dan akhirnya bertengger di angka 10.000-an. Hingga artikel ini ditulis, kurs USD adalah Rp. 14.000-an.

Pada saat itu, ada banyak bisnis yang pinjam uang dalam USD langsung memailitkan perusahaannya karena tidak sanggup bayar hutang.
Banyak juga mahasiswa yang kuliah di luar negeri yang harus balik ke Indonesia karena orang tuanya sudah tidak sanggup untuk membiayai mereka.

Kita tidak tahu apakah hal yang sama akan terulang lagi atau tidak. Namun yang pasti, selisih kurs rupiah dengan USD pasti akan terus bergerak naik atau turun.

Bila Anda termasuk orang tua yang sedang atau akan mengirim anaknya ke luar negeri untuk kuliah, tentunya Anda pasti berharap bisa membiayai mereka hingga lulus, betul?

Adakah caranya untuk memastikan biaya kuliah di luar negeri terjamin?

Tentu saja ada. Dengan berinvestasi di TRFX, Anda bisa mendapatkan passive income dalam mata uang USD.
Anda bisa berhitung-hitung besaran investasi yang perlu Anda lakukan agar biaya kuliah Anak Anda bisa otomatis terbayarkan hingga lulus.
Jadi anak Anda bisa dengan tenang kuliah dan Anda juga tidak perlu khawatir memikirkan naik-turunnya kurs.

Bukan cuma itu. TRFX bekerja sama dengan Actor card memungkinkan Anda menarik profit dari TRFX ke kartu itu, lalu bisa digunakan oleh anak anda berbelanja dan tarik tunai dengan mata uang lokal di mana pun di seluruh dunia yang mempunyai logo Visa.

Tunggu apa lagi? Segeralah berinvestasi di TRFX sehingga kuliah anak Anda di luar negeri bisa terjamin hingga lulus.

Utopia: Kerja tanpa mikir Gaji

Utopia adalah nama pulau dari novel fiksi yang ditulis oleh Sir Thomas More di tahun 1516. Dalam novel itu diceritakan bahwa segala sesuatu yang terjadi di pulau itu sangat ideal dan sempurna. Manusia selalu bahagia dan bekerja tanpa perlu memikirkan tentang uang.

Ide utopia ini kemudian diadopsi oleh penganut paham sosialis atau komunis dan coba diterjemahkan ke dunia nyata, kalau perlu dengan sistem paksaan/revolusi.

Namun realita sudah membuktikan bahwa di dunia saat ini paham kapitalislah yang berkuasa sangat kuat. Efek dari paham kapitalis ini adalah para pekerja harus bekerja demi mencari nafkah, terlepas dari dia dia menyukai pekerjaannya atau tidak.

Bagaimana kalau pekerjaan yang dia suka lakukan namun tidak mempunyai nilai ekonomis tinggi?
Untuk orang seperti itu, saat ini pilihan yang tersedia hanya ada 2, yaitu:

  1. Bekerja di bidang yang tidak dia sukai untuk mendapatkan nafkah, dan di sela-sela waktu luang (kalau masih ada), mengerjakan apa yang dia sukai.
  2. Bekerja penuh waktu di bidang yang dia sukai namun dengan resiko hidup melarat.

Karl Marx, pencetus ide marxisme & komunisme juga meninggal dalam kondisi kemelaratan.

Saya akan berikan beberapa contoh:
Ada teman yang melayani pasien-pasien penderita thalasemia. Teman ini sibuk mencari pendonor darah di saat ada pasien yang membutuhkannya.

Ada juga teman yang sangat suka dengan olah raga dan berkeringat. Dia tidak bisa bekerja di belakang meja di dalam kantor. Oleh sebab itu dia sekarang berkarir menjadi Coach runner. Tapi karena penghasilannya tidak bisa menentu, akhirnya dia kembali bekerja kantoran.

Ada banyak lagi pekerjaan yang tidak dihargai tinggi secara komersial, seperti rohaniawan, olahragawan (kecuali yang profesional), sukarelawan di bidang sosial, dokter di pedalaman, dan lain sebagainya.

Bila Anda termasuk manusia seperti itu, apakah cuma itu pilihan Anda?
Beruntung saat ini sudah ada TRFX, sebuah instrumen investasi yang bisa memberikan Anda passive income dalam USD.
Bila Anda sudah berinvestasi di dalam TRFX, maka Anda bisa memiliki Utopia ini, kondisi ideal, di mana Anda bahagia karena mengerjakan apa yang Anda sukai, namun tidak perlu khawatir dengan keuangan karena investasi Anda di TRFX yang akan menafkahi Anda.

Semoga tulisan ini bisa menginspirasikan Anda yang mendambakan bekerja di bidang yang Anda sukai tanpa perlu mengkhawatirkan apakah dapur akan ngebul atau tidak.

Cara Mencapai Financial Independent Dengan Modal Dengkul

Perlu uang untuk menghasilkan uang. Itu adalah model yang sudah kuno.

Bagi Anda yang ingin mencapai kebebasan finansial, namun tidak punya modal, berarti artikel ini adalah untuk Anda.

Yang dimaksud dengan modal dengkul artinya:

  1. Anda siap kerja keras
  2. Anda simpan gengsi Anda di dalam kantong dan siap untuk kerja apa saja asal halal.
  3. Anda sabar dan mempunyai stamina jangka panjang yang baik

Kalau Anda menjawab Ya untuk ke-3 pertanyaan di atas, berarti Anda bisa lanjut untuk membaca.

Tanpa berpanjang lebar, berikut ini cara untuk mencapai kebebasan finansial dengan modal dengkul:

Langkah pertama: kumpulkan $1,500 (Seribu Lima Ratus Dollar Amerika).

Lah, tadi Anda bilang nggak pake modal. Ya, betul. Kalau Anda tidak perlu mempunyai uang sejumlah itu di awal. Tapi Anda perlu bisa mengumpulkan uang sejumlah itu.

Caranya bagaimana? Ada banyak cara. Anda bisa nabung (kalau Anda sekarang sudah punya penghasilan) atau Anda bisa pinjam uang kepada orang yang Anda percaya.

Uang tersebut Anda pakai untuk invest di TRFX. Lalu setiap profit yang Anda dapatkan, gunakan untuk bayar hutang (bila uang itu dari hasil hutang).

Langkah Kedua: Cari Client

Di titik ini sebetulnya Anda sudah mulai mempunyai passive income antara $70-$100 per bulan. Kalau uang $1,500 Anda di atas didapat dari hutang, maka kira-kira 2-3 tahun bisa lunas. Tapi bukan itu yang seharusnya pilihan Anda. Jangan menunggu.

Anda perlu tingkatkan passive income Anda dengan cara memperkenalkan TRFX ke teman-teman Anda.

Target Anda adalah mendapatkan client agar memenuhi syarat menjadi IB. Pada saat artikel ini ditulis, syarat untuk menjadi IB adalah: jumlah client minimal 5 dengan total investasi $30,000.

Sekedar informasi, ini adalah langkah yang paling sulit karena banyak orang malu dan takut ditolak. Seperti yang saya sampaikan di atas, simpan gengsi Anda di kantong dan mulai cari orang yang bisa invest di TRFX.

Tergantung seberapa agresif Anda. Ada orang yang hanya membutuhkan 2 bulan, ada juga yang butuh 1 tahun. Semakin banyak orang yang Anda tawarkan, semakin besar peluang Anda akan mendapatkan client.

Tapi ingat, untuk memperbesar peluang Anda mendapatkan client, carilah orang yang mampu secara ekonomi.

Langkah Ketiga: Minta Upline Anda Bantu

Setelah jumlah client Anda memenuhi syarat menjadi IB, berarti tinggal personal investment Anda yang harus ditingkatkan untuk melengkapi persyaratan menjadi IB.

Pada saat artikel ini ditulis, syarat untuk menjadi IB, selain jumlah client, personal investment Anda minimal $7,500.

Anda datang kepada upline Anda dan minta beliau untuk memberikan komisi yang dia dapatkan dari client Anda ke Anda hingga total investasi Anda mencapai $7,500.

Sebetulnya, langkah nomor 3 ini adalah langkah pertama yang harus Anda lakukan sebelum membuka account di TRFX. Cari investor TRFX yang sudah jadi IB yang bersedia melakukan hal ini.

Langkah Keempat: Lakukan Hal Yang Sama

Setelah Anda menjadi IB, berarti passive income Anda harusnya sudah berkisar antara $800-$2,000 atau bahkan lebih.

Saran saya, Anda jangan berhenti di sini. Ada banyak orang di luar situ yang seperti Anda dulu, juga perlu dibantu agar bisa mencapai kebebasan keuangan seperti Anda sekarang.

Lakukan hal yang sama, tapi kali ini, jadilah pihak IB yang akan membantu orang lain untuk menjadi IB.

Demikian artikel yang bisa saya bagikan. Semoga menginspirasikan Anda untuk memiliki kebebasan finansial.

Financial Independence

Apa itu Kebebasan Finansial atau yang lebih keren disebut dengan Financial Independence?

Kita sering mendengar hal itu. Bahkan ada banyak seminar yang mengajarkan hal tersebut, mulai dari yang gratisan hingga yang harganya puluhan juta rupiah.

Definisi dari kebebasan keuangan adalah: kondisi di mana Anda mempunyai passive income yang cukup untuk membiayai gaya hidup Anda.

Jadi financial Independence tidak berbicara Anda harus kaya raya. Punya Rumah besar, mobil besar, atau bahkan istri besar. Kebebasan finansial hanyalah situasi di mana passive income Anda sudah cukup untuk membiayai gaya hidup Anda sehingga Anda tidak perlu lagi bekerja ‘hanya’ untuk mencari nafkah.

Berdasarkan definisi di atas, maka ada 2 syarat untuk mendapatkan kebebasan finansial, yaitu:

Punya Passive Income

Mengenai apa itu Passive Income sudah kita bahas di artikel sebelumnya. Jadi kalau Anda belum punya passive income, mulailah dengan mencarinya dulu. Ingat, Anda tidak akan mendapatkan apa yang tidak Anda kejar.

Anda tidak akan mendapatkan kesehatan bila Anda tidak kejar kesehatan. Anda tidak akan mendapatkan istri bila tidak Anda kejar. Hal yang berlaku juga untuk mencari suami (dengan cara yang berbeda). Jadi, Anda tidak akan bisa mendapatkan passive income bila tidak Anda kejar.

Gaya Hidup

Anggaplah Anda sudah punya passive income, namun tidak besar. Paling tidak, tidak sebesar gaji yang Anda terima dari pekerjaan utama Anda saat ini. Lalu apa yang harus dilakukan?

Dalam situasi seperti ini, cara paling cepat untuk mencapai financial independence adalah: menurunkan gaya hidup Anda.

Bagaimana caranya? Mulailah dengan mendaftarkan semua pengeluaran Anda. Cara paling gampangnya, kumpulkan semua bon-bon transaksi belanja Anda (dan pasangan Anda bila sudah punya) selama 30 hari.

Setelah itu, kategorikan per masing-masing kelompok. Misalnya: Makan, transport, sewa rumah, hiburan, jajan, dll. Kemudian lihat kelompok mana yang bisa Anda turunkan.

Contoh: kalau Anda biasa nonton di bioskop seminggu sekali, mungkin Anda bisa kurangi menjadi 2x sebulan atau bahkan 1x sebulan. Kalau nonton biasanya beli pop corn, coba nonton tanpa pop corn.

Kalau biasa minum kopi di Starbuck setiap hari, coba kurangi jadi seminggu sekali atau beli kopi sachet-an.

Kalau biaya hidup Anda sudah dikurangi hingga sama atau bahkan lebih rendah dari passive income Anda, maka otomatis Anda sudah mencapai yang namanya Financial Independence. Selamat Untuk Anda.

Setelah Financial Independence

Kalau Anda sudah mencapai status bebas secara keuangan, lalu apa yang harus Anda lakukan?

Kalau Anda membenci pekerjaan Anda, sekarang Anda sudah punya pilihan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut. Selanjutnya, Anda bisa mengerjakan apa pun yang selama ini Anda ingin kerjakan.

Apa pun yang akan Anda lakukan, saran saya, Anda jangan pensiun. Berbeda dengan pendapat banyak orang bahwa setelah mencapai Financial Independence maka Anda bisa pensiun, saya sarankan Jangan Pensiun.

Berikut alasannya: Saya pernah berjumpa dengan Dr. Boenjamin. Bagi yang tidak mengenal beliau, beliau adalah pendiri perusahaan Kalbe dan beliau termasuk salah satu orang terkaya di Indonesia. Saat saya berjumpa dengan beliau, saya terkejut. Walaupun rambut beliau putih semua, namun otaknya masih fokus, mukanya masih segar dan jabat tangannya masih kuat. Lalu saya bertanya ke beliau apa resepnya menjadi awet muda? Jawabannya mengejutkan saya: “Jangan Pensiun“.

Sejak saat itu, saya membuang prinsip Retire Young, Retire Rich. Menurut survei, manusia yang pensiun biasanya akan bertahan hidup 3 tahun saja. Jadi, kalau Anda mau panjang umur, setelah financial freedom, tetaplah aktif.

Jadi, bila Anda sudah mencapai kebebasan finansial, selamat. Setelah itu, mulailah mengerjakan apa pun yang menjadi passion hidup Anda. Kerjakan dengan sepenuh hati dan sepenuh waktu tanpa perlu mengkhawatirkan apakah besok dapur akan ngebul atau tidak.

Salam financial independence.

Apa Itu Passive Income?

Saya baru menyadari ternyata tidak semua orang memahami apa yang dimaksud dengan passive income. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan Passive Income.

Warrent Buffet, salah satu orang terkaya di dunia pernah mengatakan: “Jika Anda tidak menemukan cara mendapatkan uang saat Anda tidur, maka Anda akan bekerja sampai Anda mati”.

Jadi, bila Anda tidak mau kerja sampai mati, silakan lanjut baca.

Kata Pasif pertama kali kita pelajari di mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ada yang namanya kalimat aktif & kalimat pasif. Kalau kalimat aktif adalah si Subyek melakukan apa yang disebut oleh predikat (kata kerja). Misalkan: Budi makan pisang. Sedangkan kalimat pasif artinya si Subyek diam saja, tapi obyeknya yang melakukan sesuatu. Contoh: Pisang dimakan oleh Budi.

Nah, belajar dari contoh di atas, maka kita bisa mendefinisikan bahwa Passive Income atau pendapatan pasif adalah si subyek (Anda) diam saja, tapi income datang sendiri. Lawan dari passive income adalah active income, di mana Anda harus terus melakukan sesuatu agar bisa mendapatkan income.

Mungkin Anda bertanya-tanya, apakah ada? Tentu saja ada. Bahkan ada banyak. Hanya Anda belum memperhatikannya dengan baik.

Pada prinsipnya, passive income ini bekerja pada 1 prinsip saja, yaitu: investasi. Sepanjang Anda sudah melakukan investasi dan investasi itu bisa memberikan return secara rutin kepada Anda tanpa Anda harus melakukan apa pun, itu sudah termasuk kategori passive income.

Berikut beberapa contoh income yang bisa Anda miliki beserta penjelasan apakah termasuk pasif atau tidak ?

Bunga Bank

Mungkin Anda tertawa, kok bunga bank termasuk passive income? Iya, termasuk. Karena kalau Anda sudah nabung/deposito di Bank, maka setiap bulan Anda bisa mendapatkan bunga tanpa harus melakukan sesuatu kan?

Mungkin situasinya adalah: karena uang Anda masih sedikit, maka bunganya tidak terasa. Apalagi sekarang tingkat suku bunga yang diberikan oleh bank kecil sekali.

Uang Sewa dari Property

Bila Anda punya property yang bisa disewakan, maka Anda bisa dapat passive income dari uang sewa itu.

Capital gain (kenaikan harga property) tidak termasuk dalam passive income karena Anda baru bisa menikmati uang tersebut setelah Anda jual property tersebut.

Bangun Network

Ada banyak network marketer (MLM/agen asuransi dll) yang menjanjikan passive income bila sudah berhasil membangun network yang besar. Berdasarkan definisi di atas, hal ini belum / bukan termasuk passive income karena Anda harus bekerja dulu untuk membangun jaringan.

Mungkin setelah Anda berhasil bangun jaringan, baru bisa disebut sebagai passive income.

Deviden Saham

Bila Anda investasi di Saham, Anda tentunya juga akan mendapatkan deviden. Hanya saja deviden ini hanya dibagikan bila perusahaan tersebut untung dan hanya setahun sekali.

Sama seperti capital gain di property, kenaikan harga saham yang Anda pegang tidak dikategorikan sebagai passive income karena tidak ada income rutin yang datang dari kenaikan saham tersebut.

Trading Saham/Forex

Bila Anda sendiri yang memantau, membeli & menjual saham/forex, maka hal ini tidak termasuk passive income karena Anda harus secara aktif melakukan trading.

Anda mungkin bisa berargumen bahwa Anda lakukan itu di luar jam kerja sehingga tidak mengganggu income utama Anda. Hanya saja, berdasarkan definisi dari passive income, trading tidak termasuk kategori ini.

Managed Account

Pilihan yang lainnya adalah Anda memberikan dana Anda untuk dikelola oleh orang lain.

Ada beberapa macam managed account yang tersedia, misal:

Reksa dana

Walaupun reksa dana merupakan managed account, tapi ia tidak termasuk ke dalam kategori Passive income karena Anda hanya menikmati capital gain (atau loss) tanpa mendapatkan income secara rutin setiap bulannya.

Copy Trade

Anda tinggal ikut trading para trader professional. Kalau dia untung, Anda akan ikut untung. Kalau dia rugi, Anda juga ikut rugi. Biasanya sistemnya adalah bagi hasil keuntungan. Bila trader-nya jago, maka Anda bisa dapatkan passive income Anda secara teratur. Tapi ingat, trader itu juga manusia, juga bisa salah ambil keputusan di tengah pasar saham/forex yang tidak menentu.

EA/AI

EA (Expert Advisor) atau AI (Artificial Intelligent) adalah software yang dibuat oleh programmer & trader yang membaca data historis sehingga bisa menentukan arah pergerakan harga saham/forex. Jadi uang Anda akan diperdagangkan oleh software (atau sering disebut sebagai robot).

Isunya adalah: apakah Anda yakin si robot bisa memprediksi segal kondisi dan situasi yang akan terjadi di pasar saham/forex?

Trading Manual

Anda juga punya pilihan investasi di mana dana Anda akan diperdagangkan secara manual oleh trader profesional. Tentu saja resiko kesalahan tetap bisa terjadi karena tidak ada 1 orang pun di dunia ini yang bisa memprediksi arah harga saham/forex.

Dengan sistem bagi hasil, tentunya para trader ini akan termotivasi untuk memperdagangkan uang Anda secara benar.

Penutup

Demikian penjabaran alternatif-alternatif instrumen investasi yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan passive income. Semuanya mempunyai tingkat pendapatan dan resiko yang berbeda-beda. Silakan sesuaikan dengan profil diri Anda, mana yang cocok. Apa pun yang Anda pilih, mulailah dengan membuat keputusan untuk mendapatkan passive income. Bila tidak, baca ulang resikonya di atas.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Investasi Bodong

Sejak dulu, investasi bodong sudah banyak kita dengar. Dari skala yang paling kecil seperti pinjam uang dibayar dengan cek kosong, hingga arisan yang dibawa kabur, selalu terjadi sepanjang masa.

Kejadian seperti ini biasanya memanfaatkan sifat dasar manusia yang pada dasarnya rakus. Masih ingat pelajaran Ekonomi dan Koperasi di SMP mengenai hukum ekonomi: “Dengan biaya sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya”? Prinsip itu masih tetap ada hingga sekarang.

Siapa yang tidak mau mendapatkan investasi dengan return yang tinggi?

Jadi, bagaimana Anda bisa mengetahui sebuah investasi bodong atau benar? Sebelum kita membahas ciri-ciri investasi yang benar, ada baiknya kita bahas dulu mengenai ciri-ciri investasi bodong.

Investasi bodong sering juga disebut dengan scam. Menurut kamus Cambridge, scam artinya rencana tidak legal untuk menghasilkan uang. Biasanya dengan cara menipu orang.

Nah, modus-modus apa saja yang biasanya digunakan untuk menipu investor?

Ponzi

Yang paling terkenal adalah Skema Ponzi atau sering disebut juga money game. Skema ini dinamakan ponzi karena pertama kali dilakukan oleh Charles Ponzi.

Prinsipnya adalah: Mengumpulkan investor sebanyak-banyaknya dengan menjanjikan keuntungan yang besar tanpa mempunyai cara yang jelas untuk menghasilkan keuntungan.

Lalu dari mana uang untuk membayar keuntungan yang besar itu? Dari uang investor yang baru. Dengan kata lain, gali lubang tutup lubang. Itu sebabnya, di skema ini, setiap investor didorong untuk bisa mengajak investor yang lain.

Skema ini biasanya akan berakhir saat nilai investasinya sudah sedemikian besar dan pelakunya bawa pergi uang yang tersisa. Atau perusahaan bangkrut karena tidak mampu lagi menutupi keuntungan yang harus dibayarkan.

Copy Trade / AI / EA

Copy Trade adalah seorang investor ikut trading dari trader lain. Biasaya trader yang profesional dan sudah jago serta track record-nya sudah terbukti.

AI adalah Artificial Intelligent. Merupakan software yang sudah ‘belajar’ dari historical data sehingga bisa memprediksi pergerakan harga pasar di masa yang akan datang. Istilah lainnya adalah EA (Expert Advisor).

Pada dasarnya, Copy Trade & EA/AI adalah legal bila dikerjakan dengan betul. Tapi bila niat dari pemilik platform dari awalnya sudah nggak benar, maka modus ini mudah sekali diakali.

Untuk bisa mengakali investor, platform ini perlu bekerja sama dengan broker yang Market Maker. Jadi kerugian dari investor akan merupakan keuntungan bari broker. Karena broker-nya adalah market maker, maka transaksinya bisa di-setel sedemikian rupa sehingga seolah-olah untung terus. Karena untung terus, maka investor akan semakin tertarik untuk menyimpan uang yang lebih banyak.

Bila dana yang terkumpul sudah banyak, mereka bisa membuat trading-nya rugi besar sehingga uang investor habis semua.

Pemilik platform akan berdalih: Sistem-nya di-hack orang lah, lupa pasang stop loss lah, dan sebagainya.

Investasi Yang Nyata

Kalau begitu, bagaimana Anda bisa mengenali investasi yang nyata? Ternyata mudah untuk dikenali.

Segregated Account

Ciri pertama yang wajib ada adalah: segregated account. Artinya uang investor harus dipisahkan dengan rekening bank perusahaan untuk operasional. Jadi perusahaan tersebut hanya boleh menggunakan uang investor untuk kepentingan trading.

Mengapa perlu dipisah? Pernah dengar istilah: Absolute Power Corrupt absolutely? Bayangkan kalau Anda mempunyai kuasa atas rekening dengan saldo 100 M. Apakah tangan Anda akan gemetaran? Ini sama dengan seorang suami yang bekerja setiap hari dengan sekretaris yang cantik & seksi. Godaan terlalu besar.

Regulated

Segregated account saja tidak cukup. Ciri-ciri kedua adalah: rekening segregated itu harus di bawah pengawasan badan yang diakui negara. Sehingga saat ada penyalahgunaan, seketika itu juga badan regulasi ini akan membekukan rekening tersebut.

Anda bisa mengecek nama perusahaan investasi tersebut ke badan regulasi yang mengawasinya. Jika terdaftar, berarti perusahaan tersebut benar telah diawasi.

Transaction Receipt

Sama seperti transaksi-transaksi apa pun di mana pun, pasti ada bukti transaksinya. Ada nomornya. Nomor ini bisa dikonfirmasi baik ke pembeli maupun penjual.

Ciri-ciri ketiga investasi yang nyata adalah setiap transaksi jual beli ada order id-nya. Bila investasi saham, bisa cek ke Bursa sahamnya. Bila transaksi forex, bisa cek ke Liquidity Provider (LP)-nya.

Jadi di dalam transaction receipt ini bisa ketahuan tanggal transaksi, order id-nya serta siapa yang terima order tersebut.

Profit yang Nyata

Terakhir, untuk membuktikan bahwa perusahaan investasi tersebut bukan skema ponzi, pastikan usaha yang dilakukan memang mempunyai keuntungan yang nyata. Tidak perlu terlalu bombastis, tapi harus nyata.

Ciri-ciri perusahaan investasi dengan keuntungan yang nyata adalah: Anda bisa tarik profit Anda dalam waktu yang singkat. Tidak ditunda-tunda dengan alasan yang tidak masuk akal (contoh: hanya bisa tarik 1 minggu sekali, atau di tanggal-tanggal tertentu saja).

Jadi, sebelum Anda melakukan investasi ke sebuah instrumen, ada baiknya Anda cek dulu ke-4 ciri-ciri tersebut. Bila pemilik platform investasi tersebut berniat baik sejak awal, harusnya mudah untuk mendapatkan 4 hal tersebut. Ini adalah bukti bahwa mereka memang membangun platform investasi yang benar.

Bila mereka tidak bisa memberikan salah satu dari keempat hal itu, alarm internal Anda sudah harus berbunyi. Bisa jadi ini merupakan salah satu scam yang sedang bekerja.

Selamat mencari investasi yang nyata. Pencarian Anda tidak akan sia-sia karena imbalannya akan sepadan.