Financial Independence

Apa itu Kebebasan Finansial atau yang lebih keren disebut dengan Financial Independence?

Kita sering mendengar hal itu. Bahkan ada banyak seminar yang mengajarkan hal tersebut, mulai dari yang gratisan hingga yang harganya puluhan juta rupiah.

Definisi dari kebebasan keuangan adalah: kondisi di mana Anda mempunyai passive income yang cukup untuk membiayai gaya hidup Anda.

Jadi financial Independence tidak berbicara Anda harus kaya raya. Punya Rumah besar, mobil besar, atau bahkan istri besar. Kebebasan finansial hanyalah situasi di mana passive income Anda sudah cukup untuk membiayai gaya hidup Anda sehingga Anda tidak perlu lagi bekerja ‘hanya’ untuk mencari nafkah.

Berdasarkan definisi di atas, maka ada 2 syarat untuk mendapatkan kebebasan finansial, yaitu:

Punya Passive Income

Mengenai apa itu Passive Income sudah kita bahas di artikel sebelumnya. Jadi kalau Anda belum punya passive income, mulailah dengan mencarinya dulu. Ingat, Anda tidak akan mendapatkan apa yang tidak Anda kejar.

Anda tidak akan mendapatkan kesehatan bila Anda tidak kejar kesehatan. Anda tidak akan mendapatkan istri bila tidak Anda kejar. Hal yang berlaku juga untuk mencari suami (dengan cara yang berbeda). Jadi, Anda tidak akan bisa mendapatkan passive income bila tidak Anda kejar.

Gaya Hidup

Anggaplah Anda sudah punya passive income, namun tidak besar. Paling tidak, tidak sebesar gaji yang Anda terima dari pekerjaan utama Anda saat ini. Lalu apa yang harus dilakukan?

Dalam situasi seperti ini, cara paling cepat untuk mencapai financial independence adalah: menurunkan gaya hidup Anda.

Bagaimana caranya? Mulailah dengan mendaftarkan semua pengeluaran Anda. Cara paling gampangnya, kumpulkan semua bon-bon transaksi belanja Anda (dan pasangan Anda bila sudah punya) selama 30 hari.

Setelah itu, kategorikan per masing-masing kelompok. Misalnya: Makan, transport, sewa rumah, hiburan, jajan, dll. Kemudian lihat kelompok mana yang bisa Anda turunkan.

Contoh: kalau Anda biasa nonton di bioskop seminggu sekali, mungkin Anda bisa kurangi menjadi 2x sebulan atau bahkan 1x sebulan. Kalau nonton biasanya beli pop corn, coba nonton tanpa pop corn.

Kalau biasa minum kopi di Starbuck setiap hari, coba kurangi jadi seminggu sekali atau beli kopi sachet-an.

Kalau biaya hidup Anda sudah dikurangi hingga sama atau bahkan lebih rendah dari passive income Anda, maka otomatis Anda sudah mencapai yang namanya Financial Independence. Selamat Untuk Anda.

Setelah Financial Independence

Kalau Anda sudah mencapai status bebas secara keuangan, lalu apa yang harus Anda lakukan?

Kalau Anda membenci pekerjaan Anda, sekarang Anda sudah punya pilihan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan tersebut. Selanjutnya, Anda bisa mengerjakan apa pun yang selama ini Anda ingin kerjakan.

Apa pun yang akan Anda lakukan, saran saya, Anda jangan pensiun. Berbeda dengan pendapat banyak orang bahwa setelah mencapai Financial Independence maka Anda bisa pensiun, saya sarankan Jangan Pensiun.

Berikut alasannya: Saya pernah berjumpa dengan Dr. Boenjamin. Bagi yang tidak mengenal beliau, beliau adalah pendiri perusahaan Kalbe dan beliau termasuk salah satu orang terkaya di Indonesia. Saat saya berjumpa dengan beliau, saya terkejut. Walaupun rambut beliau putih semua, namun otaknya masih fokus, mukanya masih segar dan jabat tangannya masih kuat. Lalu saya bertanya ke beliau apa resepnya menjadi awet muda? Jawabannya mengejutkan saya: “Jangan Pensiun“.

Sejak saat itu, saya membuang prinsip Retire Young, Retire Rich. Menurut survei, manusia yang pensiun biasanya akan bertahan hidup 3 tahun saja. Jadi, kalau Anda mau panjang umur, setelah financial freedom, tetaplah aktif.

Jadi, bila Anda sudah mencapai kebebasan finansial, selamat. Setelah itu, mulailah mengerjakan apa pun yang menjadi passion hidup Anda. Kerjakan dengan sepenuh hati dan sepenuh waktu tanpa perlu mengkhawatirkan apakah besok dapur akan ngebul atau tidak.

Salam financial independence.

Apa Itu Passive Income?

Saya baru menyadari ternyata tidak semua orang memahami apa yang dimaksud dengan passive income. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan Passive Income.

Warrent Buffet, salah satu orang terkaya di dunia pernah mengatakan: “Jika Anda tidak menemukan cara mendapatkan uang saat Anda tidur, maka Anda akan bekerja sampai Anda mati”.

Jadi, bila Anda tidak mau kerja sampai mati, silakan lanjut baca.

Kata Pasif pertama kali kita pelajari di mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ada yang namanya kalimat aktif & kalimat pasif. Kalau kalimat aktif adalah si Subyek melakukan apa yang disebut oleh predikat (kata kerja). Misalkan: Budi makan pisang. Sedangkan kalimat pasif artinya si Subyek diam saja, tapi obyeknya yang melakukan sesuatu. Contoh: Pisang dimakan oleh Budi.

Nah, belajar dari contoh di atas, maka kita bisa mendefinisikan bahwa Passive Income atau pendapatan pasif adalah si subyek (Anda) diam saja, tapi income datang sendiri. Lawan dari passive income adalah active income, di mana Anda harus terus melakukan sesuatu agar bisa mendapatkan income.

Mungkin Anda bertanya-tanya, apakah ada? Tentu saja ada. Bahkan ada banyak. Hanya Anda belum memperhatikannya dengan baik.

Pada prinsipnya, passive income ini bekerja pada 1 prinsip saja, yaitu: investasi. Sepanjang Anda sudah melakukan investasi dan investasi itu bisa memberikan return secara rutin kepada Anda tanpa Anda harus melakukan apa pun, itu sudah termasuk kategori passive income.

Berikut beberapa contoh income yang bisa Anda miliki beserta penjelasan apakah termasuk pasif atau tidak ?

Bunga Bank

Mungkin Anda tertawa, kok bunga bank termasuk passive income? Iya, termasuk. Karena kalau Anda sudah nabung/deposito di Bank, maka setiap bulan Anda bisa mendapatkan bunga tanpa harus melakukan sesuatu kan?

Mungkin situasinya adalah: karena uang Anda masih sedikit, maka bunganya tidak terasa. Apalagi sekarang tingkat suku bunga yang diberikan oleh bank kecil sekali.

Uang Sewa dari Property

Bila Anda punya property yang bisa disewakan, maka Anda bisa dapat passive income dari uang sewa itu.

Capital gain (kenaikan harga property) tidak termasuk dalam passive income karena Anda baru bisa menikmati uang tersebut setelah Anda jual property tersebut.

Bangun Network

Ada banyak network marketer (MLM/agen asuransi dll) yang menjanjikan passive income bila sudah berhasil membangun network yang besar. Berdasarkan definisi di atas, hal ini belum / bukan termasuk passive income karena Anda harus bekerja dulu untuk membangun jaringan.

Mungkin setelah Anda berhasil bangun jaringan, baru bisa disebut sebagai passive income.

Deviden Saham

Bila Anda investasi di Saham, Anda tentunya juga akan mendapatkan deviden. Hanya saja deviden ini hanya dibagikan bila perusahaan tersebut untung dan hanya setahun sekali.

Sama seperti capital gain di property, kenaikan harga saham yang Anda pegang tidak dikategorikan sebagai passive income karena tidak ada income rutin yang datang dari kenaikan saham tersebut.

Trading Saham/Forex

Bila Anda sendiri yang memantau, membeli & menjual saham/forex, maka hal ini tidak termasuk passive income karena Anda harus secara aktif melakukan trading.

Anda mungkin bisa berargumen bahwa Anda lakukan itu di luar jam kerja sehingga tidak mengganggu income utama Anda. Hanya saja, berdasarkan definisi dari passive income, trading tidak termasuk kategori ini.

Managed Account

Pilihan yang lainnya adalah Anda memberikan dana Anda untuk dikelola oleh orang lain.

Ada beberapa macam managed account yang tersedia, misal:

Reksa dana

Walaupun reksa dana merupakan managed account, tapi ia tidak termasuk ke dalam kategori Passive income karena Anda hanya menikmati capital gain (atau loss) tanpa mendapatkan income secara rutin setiap bulannya.

Copy Trade

Anda tinggal ikut trading para trader professional. Kalau dia untung, Anda akan ikut untung. Kalau dia rugi, Anda juga ikut rugi. Biasanya sistemnya adalah bagi hasil keuntungan. Bila trader-nya jago, maka Anda bisa dapatkan passive income Anda secara teratur. Tapi ingat, trader itu juga manusia, juga bisa salah ambil keputusan di tengah pasar saham/forex yang tidak menentu.

EA/AI

EA (Expert Advisor) atau AI (Artificial Intelligent) adalah software yang dibuat oleh programmer & trader yang membaca data historis sehingga bisa menentukan arah pergerakan harga saham/forex. Jadi uang Anda akan diperdagangkan oleh software (atau sering disebut sebagai robot).

Isunya adalah: apakah Anda yakin si robot bisa memprediksi segal kondisi dan situasi yang akan terjadi di pasar saham/forex?

Trading Manual

Anda juga punya pilihan investasi di mana dana Anda akan diperdagangkan secara manual oleh trader profesional. Tentu saja resiko kesalahan tetap bisa terjadi karena tidak ada 1 orang pun di dunia ini yang bisa memprediksi arah harga saham/forex.

Dengan sistem bagi hasil, tentunya para trader ini akan termotivasi untuk memperdagangkan uang Anda secara benar.

Penutup

Demikian penjabaran alternatif-alternatif instrumen investasi yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan passive income. Semuanya mempunyai tingkat pendapatan dan resiko yang berbeda-beda. Silakan sesuaikan dengan profil diri Anda, mana yang cocok. Apa pun yang Anda pilih, mulailah dengan membuat keputusan untuk mendapatkan passive income. Bila tidak, baca ulang resikonya di atas.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Investasi Bodong

Sejak dulu, investasi bodong sudah banyak kita dengar. Dari skala yang paling kecil seperti pinjam uang dibayar dengan cek kosong, hingga arisan yang dibawa kabur, selalu terjadi sepanjang masa.

Kejadian seperti ini biasanya memanfaatkan sifat dasar manusia yang pada dasarnya rakus. Masih ingat pelajaran Ekonomi dan Koperasi di SMP mengenai hukum ekonomi: “Dengan biaya sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya”? Prinsip itu masih tetap ada hingga sekarang.

Siapa yang tidak mau mendapatkan investasi dengan return yang tinggi?

Jadi, bagaimana Anda bisa mengetahui sebuah investasi bodong atau benar? Sebelum kita membahas ciri-ciri investasi yang benar, ada baiknya kita bahas dulu mengenai ciri-ciri investasi bodong.

Investasi bodong sering juga disebut dengan scam. Menurut kamus Cambridge, scam artinya rencana tidak legal untuk menghasilkan uang. Biasanya dengan cara menipu orang.

Nah, modus-modus apa saja yang biasanya digunakan untuk menipu investor?

Ponzi

Yang paling terkenal adalah Skema Ponzi atau sering disebut juga money game. Skema ini dinamakan ponzi karena pertama kali dilakukan oleh Charles Ponzi.

Prinsipnya adalah: Mengumpulkan investor sebanyak-banyaknya dengan menjanjikan keuntungan yang besar tanpa mempunyai cara yang jelas untuk menghasilkan keuntungan.

Lalu dari mana uang untuk membayar keuntungan yang besar itu? Dari uang investor yang baru. Dengan kata lain, gali lubang tutup lubang. Itu sebabnya, di skema ini, setiap investor didorong untuk bisa mengajak investor yang lain.

Skema ini biasanya akan berakhir saat nilai investasinya sudah sedemikian besar dan pelakunya bawa pergi uang yang tersisa. Atau perusahaan bangkrut karena tidak mampu lagi menutupi keuntungan yang harus dibayarkan.

Copy Trade / AI / EA

Copy Trade adalah seorang investor ikut trading dari trader lain. Biasaya trader yang profesional dan sudah jago serta track record-nya sudah terbukti.

AI adalah Artificial Intelligent. Merupakan software yang sudah ‘belajar’ dari historical data sehingga bisa memprediksi pergerakan harga pasar di masa yang akan datang. Istilah lainnya adalah EA (Expert Advisor).

Pada dasarnya, Copy Trade & EA/AI adalah legal bila dikerjakan dengan betul. Tapi bila niat dari pemilik platform dari awalnya sudah nggak benar, maka modus ini mudah sekali diakali.

Untuk bisa mengakali investor, platform ini perlu bekerja sama dengan broker yang Market Maker. Jadi kerugian dari investor akan merupakan keuntungan bari broker. Karena broker-nya adalah market maker, maka transaksinya bisa di-setel sedemikian rupa sehingga seolah-olah untung terus. Karena untung terus, maka investor akan semakin tertarik untuk menyimpan uang yang lebih banyak.

Bila dana yang terkumpul sudah banyak, mereka bisa membuat trading-nya rugi besar sehingga uang investor habis semua.

Pemilik platform akan berdalih: Sistem-nya di-hack orang lah, lupa pasang stop loss lah, dan sebagainya.

Investasi Yang Nyata

Kalau begitu, bagaimana Anda bisa mengenali investasi yang nyata? Ternyata mudah untuk dikenali.

Segregated Account

Ciri pertama yang wajib ada adalah: segregated account. Artinya uang investor harus dipisahkan dengan rekening bank perusahaan untuk operasional. Jadi perusahaan tersebut hanya boleh menggunakan uang investor untuk kepentingan trading.

Mengapa perlu dipisah? Pernah dengar istilah: Absolute Power Corrupt absolutely? Bayangkan kalau Anda mempunyai kuasa atas rekening dengan saldo 100 M. Apakah tangan Anda akan gemetaran? Ini sama dengan seorang suami yang bekerja setiap hari dengan sekretaris yang cantik & seksi. Godaan terlalu besar.

Regulated

Segregated account saja tidak cukup. Ciri-ciri kedua adalah: rekening segregated itu harus di bawah pengawasan badan yang diakui negara. Sehingga saat ada penyalahgunaan, seketika itu juga badan regulasi ini akan membekukan rekening tersebut.

Anda bisa mengecek nama perusahaan investasi tersebut ke badan regulasi yang mengawasinya. Jika terdaftar, berarti perusahaan tersebut benar telah diawasi.

Transaction Receipt

Sama seperti transaksi-transaksi apa pun di mana pun, pasti ada bukti transaksinya. Ada nomornya. Nomor ini bisa dikonfirmasi baik ke pembeli maupun penjual.

Ciri-ciri ketiga investasi yang nyata adalah setiap transaksi jual beli ada order id-nya. Bila investasi saham, bisa cek ke Bursa sahamnya. Bila transaksi forex, bisa cek ke Liquidity Provider (LP)-nya.

Jadi di dalam transaction receipt ini bisa ketahuan tanggal transaksi, order id-nya serta siapa yang terima order tersebut.

Profit yang Nyata

Terakhir, untuk membuktikan bahwa perusahaan investasi tersebut bukan skema ponzi, pastikan usaha yang dilakukan memang mempunyai keuntungan yang nyata. Tidak perlu terlalu bombastis, tapi harus nyata.

Ciri-ciri perusahaan investasi dengan keuntungan yang nyata adalah: Anda bisa tarik profit Anda dalam waktu yang singkat. Tidak ditunda-tunda dengan alasan yang tidak masuk akal (contoh: hanya bisa tarik 1 minggu sekali, atau di tanggal-tanggal tertentu saja).

Jadi, sebelum Anda melakukan investasi ke sebuah instrumen, ada baiknya Anda cek dulu ke-4 ciri-ciri tersebut. Bila pemilik platform investasi tersebut berniat baik sejak awal, harusnya mudah untuk mendapatkan 4 hal tersebut. Ini adalah bukti bahwa mereka memang membangun platform investasi yang benar.

Bila mereka tidak bisa memberikan salah satu dari keempat hal itu, alarm internal Anda sudah harus berbunyi. Bisa jadi ini merupakan salah satu scam yang sedang bekerja.

Selamat mencari investasi yang nyata. Pencarian Anda tidak akan sia-sia karena imbalannya akan sepadan.

Takut Main Transaksi Forex

Saat Anda mendengar transaksi forex, apa yang Anda rasakan? Takut? Itu biasa. Banyak orang yang akan merasakan ketakutan karena berita-berita yang beredar seputar forex umumnya negatif.

Padahal sebetulnya transaksi mata uang asing sudah terjadi sejak dulu. Saya masih ingat Mama saya secara rutin membeli emas. Kalau Papa sedang mendapat rejeki lebih, biasanya Mama langsung ke pasar untuk beli emas. Kala itu satuannya masih ‘suku’. Sampai saat ini saya tidak tahu 1 suku itu berapa gram.

Setelah itu, Mama saya beralih dari menyimpan emas ke USD. Kalau dia mengingat sebuah nilai transaksi, biasanya dia bisa sebut kala itu nilainya transaksi itu berapa USD.

Kalau transaksi forex begitu lazimnya, lalu mengapa sekarang orang-orang pada takut saat diajak untuk bertransaksi forex?

Alasan pertama adalah forex saat ini sudah tidak digunakan untuk investasi jangka panjang, tapi untuk trading jangka pendek. Jarak waktu antara pasang posisi & lepas bisa dari beberapa jam hingga beberapa hari. Bagi yang tidak punya ilmu trading, hal ini bisa berakibat salah ambil posisi.

Alasan kedua adalah transaksi forex saat ini bisa memanfaatkan leverage. Jadi bila uang Anda ‘hanya’ $100, dengan leverage 1:100 maka Anda bisa membeli mata uang asing senilai $10.000. Tentu saja leverage ini tidak gratis. Bila posisi yang Anda pegang harus menginap, maka Anda akan dikenakan bunga, atau istilahnya swap. Mengenai swap kita akan bahas di lain waktu.

Nah, karena ada leverage inilah maka keuntungan yang bisa didapat di forex juga ikut terdongkrak. Kalau kurs bergerak 1% akan menjadi seolah-olah bergerak 100%. Jadi uang Anda yang tadinya $100 bisa tiba-tiba menjadi $200 dalam 1 malam. Tapi hal yang sama juga berlaku sebaliknya. Saat Anda salah posisi, Anda juga bisa kehilangan modal Anda dalam 1 malam.

Alasan terakhir adalah khususnya terjadi di Indonesia. Hampir semua (kalau tidak mau dikatakan semua) broker-nya adalah market maker alias bandar. Berbeda dengan sistem Straight Through Processing (STP) di mana broker akan melempar semua transaksi kita ke pihak ketiga, broker market maker yang akan terima order kita. Kalau kita jual, broker yang beli. Begitu pula sebaliknya.

Jadi kalau kita menang, maka broker akan kalah. Biar broker bisa untung berarti trader harus kalah. Jadi harapan broker market maker adalah trader harus kalah. Berlawanan dengan itu, Broker yang STP mengharapkan trader menang agar trader mau lebih sering bertransaksi di mereka. Semakin banyak transaksi yang dilakukan trader, broker akan mendapat komisi yang lebih banyak.

Dengan semua fakta di atas, apakah tetap membuat Anda taku? Pasar Forex dengan volume transaksi mencapati $7 trilyun, adalah sangat menarik untuk mendapatkan keuntungan. Hanya saja, bila Anda tidak mempunyai ketrampilan dan pengalaman yang tinggi dalam trading forex, lebih baik Anda serahkan kepada ahlinya. Sepanjang trader & sistem-nya benar, harusnya Anda bisa ikut menikmati hasil dari transaksi forex dan tetap mempunyai waktu untuk melakukan apa pun yang suka Anda lakukan.

Semoga tulisan ini bermanfaat.